Petani Tubaba Enggan Menanam Palawija Pada Musim Kemarau

0
625
Listen to this article

Tulangbawang Barat ( DF) Sejumlah petani yang di kabupaten Tulangbawang Barat terpaksa menelantarkan lahan pertanian, lantaran saat menanam jagung, kacang serta palawija lainnya takut gagal. Pasalnya curah hujan di daerah ini tergolong rendah, dampaknya tanaman petani kurang subur yang berujung gagal panen. Demkian diungkapkan Ketua GP3A Dwi Tirta Daya Murni Susanto , Jumat ( 6/9/2019).

Dirinya menuturkan, para petani terpaksa membiarkan lahan mereka tidak ditanami tanaman apapun, karena jika pertumbuhannya kurang maksimal hasilnya pun pasti kurang memuaskan.

Saat ditanya kapan mulai tanam rendengan dirinya memastikan sesuai hasil keputusan rapat dengan dinas pengairan bahwa air irigasi dibuka dari bendungan Way Rarem tanggal 1 Januari 2020.

Baca Juga Berita  Bawaslu Putuskan Menteri Desa Melanggar Aturan Kampanye

“ Lahan sawah sebagian ada yang ditanami Singkong dan Jagung, namun karena tanaman Jagung banyak yang gagal panen diakibatkan layu sebelum berkembang, hanya sebagian kecil saja yang bisa panen jagung dan yang lainnya digunakan untuk pakan ternak,”ujarnya.

Dirinya juga berharap agar Pupuk yang penebusannya melalui Billing System ( Bank Lampung ) agar lebih optimal, karena saat ini banyak poktan yang belum menebus pupuk. Hal ini disebabkan, tahun 2019 ini hanya menanam padi satu kali dalam setahun. (tidak ada gadu).

Baca Juga Berita  Kapolres Tulang Bawang Pimpin Apel Gabungan Siaga Bencana Alam Tahun 2020, Ini Amanatnya

“Diperkirakan bulan Oktober mendatang akan ditebus habis, karena untuk persiapan tanam rendeng. Dengan harapan duakhir tahun ini ada kuota tambahan di masing-masing poktan. Karena kuota yang sangat terbatas,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, maka harapan petani pada musim tanam rendeng tahun 2019 ada kuota tambahan, mengingat kebutuhan pupuk yang ada hanya 30% dari pengajuan RDK/RDKK kelompok tani. (Gati Susanto).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here