TULANG BAWANG – Polemik Razia rutin Polisi Lalu lintas Polres Tulangbawang yang berujung pada tindakan Ra-sis dan Arogan oknum anggota DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), beberapa waktu yang lalu sempat viral di medsos, tak berhenti hanya di pernyataan maaf saja serta klarifikasi sepihak walaupun itu adalah Hak Jawabnya.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pemuda Hebat (GPH), Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), Propinsi Lampung, sangat kecewa dengan permintaan permohonan maaf yang dilakukan oleh oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) (RS), ditulis melalui media sosial facebook, menganggap masih melecehkan masyarakat Tulang Bawang Menggala. Senin (21/10/2019).
Dikatakan Ketua GPH Tulang Bawang Trova Pratama, S.Kom, ia sangat kecewa dengan permohonan maaf yang dilakukan RS secara tertulis dimedia sosial. Karena pemicu persoalan tersebut terjadi di duga terucap langsung dari lisannya.
“Kenapa harus melakukan permohonan maaf hanya tertulis, itu menandakan oknum itu, tidak benar-benar menyesali masalahnya. Dan dalam surat permohonan maaf tertulis pun itu seperti orang berkenalan. Surat tersebut tujuannya tidak jelas mengarah kemana seperti apa,”ungkap Trova.
Lanjut Trova, ia sangat mengecam perbuatan tersebut, ia tidak menginginkan permohonan maaf secara tertulis, seharusnya, oknum DPRD itu, perlu diproses hukum terlebih dahulu, dan harus di berikan pendidikan cara beretika dimasyarakat, agar ia mengetahui seperti apa, kalau hal itu terjadi dengan keluarganya apabila dihina, apa yang akan ia lakukan.
“Akibat perbuatannya, menghina orang Menggala, yang menyebabkan seluruh masyarakat Menggala marah, karena etika seorang pejabat publik kok seperti itu, karena berdasarkan informasi yang saya dengar oknum tersebut merasa hebat karena banya beking orang hebat. kami mau tahu siapa saja bekingnya, kami sangat sayangkan, orang-orang hebat, cerdas, punya jabatan mau beking oknum seperti ini yang memiliki etikanya dibawah standar,“tegas Trova. (Tim Media Global Group/ red)