Listen to this articleTULANG BAWANG –TEMU para senior Pers Lampung di agenda tahunana Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2020 di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Pertemuan ini tentunya tidak saya sia-siakan untuk mendengarkan perbincangan mereka yang terlihat sangat santai tapi begitu bermakna, setiap ucapan terlontar ada sisi motifasi bagi para jurnalis.
Saya duduk berjarak dua meter dari tempat para senior yang sedang berbincang membicarakan bagaimana kelanjutan jurnalis Lampung yang bisa dihitung jari tetap konsisten menulis ficer setiap harinya, kata Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian. “mendengar ucapan itu, BEW langsung miminta untuk dibuat program PWI Lampung acara khusus menulis ficer, biar saya yang memberi materi,” ujar BEW.
Melihat para senior saya cium tangan Bambang Eka Wijaya (BEW), sembari minta Do’a agar saya bisa mengikuti jejak beliau bisa bermanfaat bagi masyarakat. Seperti peribahasa “hidup kayu berbuah, hidup manusia biar berjasa (pada waktu kita hidup sebaiknya berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk masyarakat)”.
Senior Pers Lampung yang terkenal dengan sebutan BEW setiap harinya terus menulis di kolam Buras Lampung Post konsisten menulis, meski sudah lanjut usia karianya masih bisa kita nikmati. Muncul pertanyaan dipikiran saya, ingin seperti BEW. Siapa tau “tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu, (tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang).
Bangga melihat BEW yang sudah pernah mendapat penghargaan Musium Rekor Dunia Indonesian (MURI) sebagai penulis kolom terproduktif pada 28 Agustus 2007 silam. Dengan segudang penghargaan, dan segudang kata-kata yang ada dalam file seorang BEW beliau tetap santun dan bersahaja.
Beliau yang sangat menginspirasi bagi para jurnalis di Lampung, dari cerita para senior BEW, Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian, Rio Teguh Mantan Ketua PWI Lampung saya menjadi terpacu ingin sekali tiap hari punya karya yang bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak yang membaca ficer.
Cium tangan BEW begitu ampuh, sekali saya buat tulisan langsung bisa masuk di halaman muka surat kabar harian momentum. Wah bangga karya tulis yang berjudul “Lampung Berkelakar” bisa dimuat di surat kabar harian ternama di Lampung.
Ternyata selama ini saya sering melihat, para santri cium tangan di masjid setelah selesai sholat itu manfaat nya sangat besar untuk minta Do’a ternyata ampuh untuk melancarkan semua pekerjaan.
Yang mendengar bahasa saya pada saat saya cium tangan BEW sembari minta doa agar saya bisa seperti BEW, Ketua PWI Lampung tersenyum dan BEW saya merasakan restunya begitu mudah menulis Ficer dengan doa para senior Pers Lampung.**
Abdul Rohman SH
Ketua PWI Tulang Bawang
