TULANG BAWANG – 25 Program Unggulan Bergerak Melayani Warga (BMW) pemerintah Kabupaten Tulangbawang semakin optimal salah satunya dalam penanganan penurunan angka stanting di Kabupaten berjuluk sai bumi nengah nyeppur ini. Bernarasumber : Ketua Tim Leader RDSB ASR regional II dirjen Bangda Kemendagri Imam Almutakim , SH. Hal ini pun di sampaikan langsung oleh Bupati Winarti saat membuka pelaksanaan rembuk stunting, serta deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tulangbawang. Kamis (20/05/2021)
Deklarasi penandatanganan komitmen tersebut digelar di ruang rapat utama lantai II kantor Bupati setempat, Bupati Didampingi Sekretaris Daerah kabupaten Tulang Bawang Ir. Anthoni juga dihadiri Forkompimda plus Kabupaten Tulang Bawang, Asisten I, kepala OPD Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, Ketua PERSAGI, seluruh camat dan kepala Puskesmas Se-kabupaten Tulang Bawang
Dalam acara tersebut Bupati Tulangbawang Winarti mengatakan, pemerintah daerah tidak ragu-ragu dalam menekan angka penurunan stunting, pemberian makanan tambahan untuk meningkatkan gizi balita. Yang mana pada tahun 2018 angka stunting mencapai 32.49% se-Tulangbawang, Tahun 2020 angka stunting Tulang Bawang 12,79 %, dan dari data terakhir grebek stunting di 15 kecamatan menurun menjadi 8,93 %, dimana hal ini bahkan melebihi target penurunan angka stunting nasional sebesar 14 %.
“ Alhamdulillah per Februari 2021 tercatat angka stunting Tulangbawang kini hanya 8.93%. Ini semua berkat kerja keras kita semua, 25 program BMW akan terus berjalan untuk kemakmuran rakyat Tulangbawang, target kita pada tahun 2024 bisa bebas stunting, 25 program BMW, salah satunya penanganan Stunting , komitmen bersama yang sudah disepakati masuk ke RPJMD dan di perdakan oleh eksekutif dan legislatif “ungkapnya
“Saya Meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat agar gotong royong menurunkan angka stunting di Kabupaten Tulang Bawang terus Berhasil, Bukan hanya program bebas stunting, kita juga fokus pada pemberian insentif untuk bidan kampung serta bidan koordinator, pemberian insentif untuk kader kesehatan dan pemberian ambulan ke setiap kampung,”tutup Winarti.(sdi/red)