Prilaku Siswa Pasca Daring Selama 2 Tahun Menjadi (PR) Bersama Kata Sukarman Kepala Smp N 1 Way Tenong

0
526
Listen to this article

Lampung Barat Delik Fokus-seperti yang kita ketahui bahwa saat ini di mulai kembali pembelajaran tatap muka di semua satuan pendidikan pasca pembelajaran secara daring dampak dari wabah Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali indonesia.

Dua tahun bukan lah waktu yang sebentar sehingga mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia khusus nya di Lampung Barat,mulai dari protokol kesehatan,perubahan cara belajar sampai pada perubahan prilaku peserta didik saat ini.

Seperti yang di sampaikan seorang guru yang juga menjabat sebagai kepala sekolah di Smp N 1 Way Tenong Sukarman pada Senin (17/10/2022), “beliau bercerita tentang dampak dari pembelajaran secara daring terhadap prilaku peserta didik nya,”kata Sukarman.

Merut Sukarman semua ada plus minus nya dalam Prestasi akademis memang anak-anak dengan kecanggihan teknologi saat ini, kecepatan informasi dan kemudahan mengakses nya menjadi penunjang anak-anak lebih berkembang.

Baca Juga Berita  Mantan Peratin Lumbok Timur Di Amankan di Propinsi Banten Terkait Dugaan Kasus Korupsi

Namun kata sukarman yang menjadi permasalahan yang timbul yaitu prilaku anak-anak sekarang yang mayoritas berubah,etika sopan santun,kepedulian, terhadap Guru menjadi hilang.

“Ini yang menjadi (PR) bagi kami untuk mencari solusi terhadap permasalahan ini,di satu sisi kami ingin anak-anak mempunyai prilaku yang baik namun kami juga terbentur dengan aturan-aturan yang ada yang siap menjerat kami,”tambah Sukarman.

“Contoh saat ini kami mendidik siswa tidak boleh dengan cara-cara yang agak keras,seperti menyentuh secara fisik atau bahasa-bahasa yang menyinggung karna pasti akan di benturkan dengan aturan perlindungan anak,”ujar Sukarman.

Sehingga menurut Sukarman ini berdampak buruk karna Guru-Guru merasa takut akan berhadapan dengan Hukum yang seolah-olah siap mengkriminalisasi para guru sehingga mereka merasa ya sudah masa bodok yang penting kami hadir di sekolah,toh itu bukan anak kami.

“Kalau di Smp N 1 Way Tenong ini hal yang kami lakukan yaitu membentuk paguyuban di setiap kelas yang isi nya orang tua siswa sehingga orang tua siswa bisa saling berkomunikasi dengan sekolah,dengan para orang tua murid lain nya,bisa saling tukar informasi tentang kegiatan anak-anak nya di sekolah,”jalas Sukarman.

Baca Juga Berita  Libur Imlek, Nanang Larang ASN Pergi Keluar Daerah

Sukarman berharap semua bisa bergandengan tangan memecahkan permasalahan yang ada,ini tugas kita semua, guru,orang tua,dinas,bahkan masyarakat umum,ini semua anak-anak generasi penerus kita jika semua diam dan tak perduli dengan masalah ini,itu akan menjadi bom waktu yang akan menghancurkan bangsa kita kedepan,”tegas Sukarman.

“kondisi ini tidak bisa di biarkan berlarut-larut,ini bahaya, Jadi melalui media ini saya berharap bisa menyampaikan keluh kesah kami kepada pihak-pihak terkait,pemerintah khususnya dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar peka terhadap permasalahan yang kami hadapi sebagai Guru hingga kita bisa bersama-sama memecah kan masalah ini,”tutup Sukarman.(Hari).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here